Indonesia merupakan negara yang
majemuk dengan beragam suku, agama, etnis, dan keyakinan. Perbedaan tersebut
terkadang dapat menimbulkan suatu masalah yang tidak jarang menyebabkan konflik
sosial. Terkadang, masalah tersebut dapat menimbulkan perpecahan dalam
masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman akar rumput yang harus
tertanam dalam diri masyarakat agar terciptanya perdamaian dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Sebagai negara yang memiliki
cita-cita luhur untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan dan perdamaian abadi, tentunya Indonesia telah berkomitmen untuk
menjadi prakarsa dalam hal mewujudkan perdamaian dunia. Hal ini terlihat dari
banyaknya peran serta kontribusi Indonesia untuk mengatasi masalah konflik di
berbagai negara. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa di dalam negeri sendiri
masih sering terjadi pertikaian antar suku di berbagai daerah, contohnya di
Papua, Indonesia tetap menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu pelopor
perdamaian dunia.
Saat ini, tidak dapat dipungkiri
bahwa perdamaian memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Di
Indonesia sendiri, perdamaian dimaknai oleh sebagian orang dengan menganggap
setiap warga negara berhak menyuarakan aspirasi yang bebas dari unsur paksaan
dan tekanan. Selain itu, perdamaian juga dimaknai dengan adanya harmonisasi
antara masyarakat dan pemerintah. “Arti perdamaian menurut saya adalah kita
damai hatinya, damai pemerintahnya, tentram, dan tidak ada peperangan”, ujar
Indra Bekti, salah satu selebriti Indonesia saat diwawancarai dalam acara
peringatan hari perdamaian dunia.
Pada hakikatnya, perdamaian harus
mampu diciptakan oleh seluruh masyarakat indonesia karena perdamaian merupakan
sesuatu yang didambakan masyarakat. “Meskipun kita berbeda-beda kepercayaan,
semua pada hakikatnya mendambakan perdamaian”, papar Lukman Hakim, Menteri
Agama saat berpidato dalam acara peringatan hari perdamaian dunia. Meskipun
perbedaan merupakan hal yang sangat mencolok. Akan tetapi, hal tersebut menjadi
sebuah komitmen kita bersama untuk menyadari betapa besar andil masyarakat
dalam menciptakan suatu kerukunan. “Kita memang memiliki perbedaan di hampir
semua sektor kehidupan, tapi sebesar apapun perbedaan itu, kita sesungguhnya
disatukan, dirangkai, dan dirajut dengan tujuan kita bersama. Bagaimana kita
bisa mewujudkan perdamaian ditengah-tengah kita”, tegas Lukman.
Selain itu, perlu kita sadari bahwa
perdamaian bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja. Hal yang sangat mustahil
untuk dicapai apabila seluruh masyarakat Indonesia ini pasif dalam menyerukan
perdamaian. “Tidak cukup bagi kita untuk bersikap pasif”, ujar Yeni Wahid saat
memberikan pidato di acara indonesia peace
day. Apabila seluruh elemen masyarakat Indonesia dapat bersinergi dalam
menjaga stabilitas sosial, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi tolak ukur
negara yang mempunyai keragaman.
Rahma Maulina