Krisis air bersih masih menjadi masalah yang melekat pada kehidupan
masyarakat. Air yang tidak layak dikonsumsi merupakan penyebab utama
penyebarluasan penyakit yang berbahaya. ”Karena masalah krisis air bersih di
daerah Tembalang yang menyebabkan air tersebut tidak dapat dikonsumsi,” kata
Imam Pesuwaryantoro. Hasil temuan setelah diteliti bahwa air yang berada di
daerah Tembalang tersebut mengandung bakteri yang sangat berbahaya untuk
kesehatan. “Bagaimana tidak, setelah diuji air tersebut mengandung Fe
(besi), Mn (mangan), dan bakteri Escherichia
Coli dan Salmonella Bacteria,” lanjutnya.
![]() |
Alat Filtrasi Air JENAKA PRO 3 in 1. |
Teknologi pada alat
filtrasi ini merupakan pemanfaatan nanoteknologi yang berfokus pada limbah
jerami sebagai material penjernihan air. Pada jerami terdapat kandungan berupa
silika, karbon aktif, dan zeolit. “Nah kandungan tersebut yang kita proses sebagai material penjernihan air yang
berbasis nanoteknologi,” jelas mahasiswa Teknik Sipil Undip angkatan 2010 ini.
Produk inovasi yang masuk pendanaan dari Nano Center Indonesia dan PATEN
(Program Apresiasi Teknologi Nano) yang diselenggarakan Kemenristek ini
memiliki banyak keunggulan. Selain dapat dipasang pada semua diameter jenis
keran air serta materialnya yang anti jenuh, disisi lain bisa dilakukan pengecekan dengan TDS digital.
Fungsi rangkaian TDS digital buatan ini yaitu
untuk mengecek kejenuhan air ketika
sudah melewati ambang batas air minum yaitu 110 ppm.
Teknologi yang dibuat oleh Imam Pesuwaryantoro itu dapat memberikan banyak
manfaat untuk masyarakat. Melalui ide kreatif darinya paling tidak turut
membantu menyelesaikan permasalahan krisis air bersih yang terjadi di
masyarakat.
(Lpm Industria - Gusturiani Maulidina)