Miris memang jika melihat masih minimnya minat membaca di kalangan mahasiswa. Membuat seorang mahasiswa gemar membaca bukanlah suatu prakara yang mudah, tetapi harus menjadi sebuah kebiasaan yang sudah tertanam
sejak dini.
Minat baca dikalangan mahasiswa masih sangat memprihatinkan. Hal ini terlihat dari minimnya jumlah pengunjung
perpustakaan. Dari sekian banyaknya mahasiswa STMI, kurang lebih hanya 35 orang
yang mengunjungi perpustakaan setiap harinya. Terlebih lagi saat ujian sedang
berlangsung, yaitu sekitar 15 orang saja per harinya. Selain itu, kurang
menariknya mahasiswa terhadap minat membaca juga menjadi salah satu penyebab. Padahal
dengan membaca
sebenarnya bisa menambah pengetahuan dan wawasan.
Selain faktor internal yang disebutkan di atas, kurangnya
minat membaca juga disebabkan oleh faktor eksternal yaitu, semakin berkembangnya
kemajuan teknologi yang membuat mahasiswa lebih mementingkan perkembangannya.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dwi Pratiwi, Dosen Bahasa Indonesia STMI, ketersediaan bahan bacaan yang sudah ada pun masih
membuat mahasiswa tidak ingin membaca. Selain itu, kualitas isi dan tampilan
menjadi faktor daya tarik.
“Kurangnya minat baca juga disebabkan oleh isi buku
atau cover buku yang kurang menarik karena kurangnya gambar yang menjadi daya
tarik pembaca,” ujar Priskila, salah satu mahasiswi STMI. Sedangkan menurut Justi Anjar
Sari, mahasiswa STMI, ketersediaan fasilitas baik itu perpustakaan serta tempat
membaca juga menjadi salah satu faktor dari kurangnya minat membaca.
(Lpm Industria--Hendra Putranto)