![]() |
Indra Christian selaku Manager Marche Restaurant. |
Seiring dengan banyaknya aktivitas masyarakat dewasa ini, restoran yang
lazimnya hanya sebagai tempat bersantap, kini menjadi tempat untuk melakukan
berbagai hal. Guna memenuhi kebutuhan akan hal tersebut, para pebisnis kuliner berlomba-lomba
untuk memanfaatkannya.
Workshop, seminar, ataupun sekedar untuk nongkrong, adalah beberapa kegiatan yang
banyak dilakukan di dalam restoran saat ini. Hal itu menjadikan restoran
sebagai tempat yang multifungsi. Melihat peluang bisnis tersebut, para
pengusaha kuliner berinovasi guna menarik perhatian pembeli. Salah satunya
menghadirkan restoran dengan konsep desain interior yang unik.
“Dengan memiliki konsep resto unik ini, banyak
pengunjung yang datang karena melihat display
resto yang berbeda dengan resto lainnya,” ungkap Manager Marche Restaurant, Indra Christian. Keunikan yang
dihadirkan dari berbagai resto unik tidaklah cukup untuk mempertahankan
eksistensi dari resto itu sendiri. Harus ada strategi promosi yang mumpuni,
guna meningkatkan jumlah pengunjung. “Untuk promosi kita lewat facebook, twitter, majalah, dan mem-posting
digital frame di sekitar 60 gedung di Jakarta,” jelas Mickey, Marketing Communication Marche
Restaurant.
Hadirnya resto unik cukup
memberikan dampak bagi masyarakat. Apalagi ditengah-tengah rutinitas ibukota
yang tidak jarang membuat penat, konsep unik restoran bisa menjadi alternatif
penyegar pikiran. “Keunikan restoran ini membuat saya nyaman,” terang Lidya
salah satu pengunjung restoran unik di Jakarta.
Di era globalisasi
seperti sekarang ini, restoran tradisional cenderung tenggelam dengan munculnya
restoran-restoran unik nan modern yang seakan menjamur di kota metropolitan
seperti Jakarta. Apalagi sebagian besar resto unik di Jakarta membandrol menu
yang ditawarkan dengan harga yang cukup merogoh kocek dalam. Namun menurut salah
satu pengunjung Food Court Mall Kelapa Gading, Okta, menuturkan unik atau tidak
suatu restoran bukanlah menjadi tolak ukur keberhasilan suatu restoran,
melainkan tergantung dari kualitas makanan itu sendiri. Jadi, tertarik makan di
restoran modern atau tetap bertahan dengan restoran berkonsep tradisional ?