Studi Wisata Islam atau disingkat menjadi SWIS merupakan salah satu
program kerja berupa kaderisasi bagi calon anggota baru LDK Foskomi. Kaderisasi
tersebut merupakan perekrutan yang memang dikhususkan bagi mahasiswa STMI angkatan 2013 untuk masuk
ke dalam struktur organisasi Foskomi. Tak menutup kemungkinan juga, selain
angkatan 2013 yang ingin bergabung dengan Foskomi dapat ikut serta dalam
kegiatan tersebut. Acara SWIS sendiri
berlangsung mulai tanggal 27-29 Desember 2013 dan bertempat di Pesantren Nurul
Az-Ziziyah, Sukabumi, Jawa Barat.
“Tema yang diangkat cukup simple ya,
yaitu 3T,” ungkap Noufal selaku Ketua Pelaksana SWIS. 3T sendiri berarti Ta’aruf,
Tafakur, dan Tafkiyatun Nafs. Ta’aruf artinya perkenalan. Perkenalan yang
dimaksud adalah perkenalan antara calon anggota LDK Foskomi dengan kepengurusan
yang ada saat ini. Kedua Tafakur, berserah diri kepada Sang Pencipta dengan
cara menghayati segala ciptaannya termasuk alam jagad raya ini. Terakhir
Tafkiyatun Nafs, yang merupakan muhasabah atau perenungan diri.
![]() |
Antusias dari mahasiswa STMI terbilang cukup bagus, karena jumlah peserta
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Kurang lebih ada 40 mahasiswa yang
terdaftar menjadi calon anggota Foskomi. Terdiri dari berbagai jurusan,
diantaranya mahasiswa Teknik dan Manajemen Industri (TMI), Manajemen Bisnis
Industri (MBI), Sistem Informasi (SI), dan Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL). Kadeisasi
ini juga diikuti oleh mahasiswa Teknik Kimia Industri (TKI), tetapi karena ada
suatu halangan yang memang mengharuskan untuk tidak dapat hadir, maka
kaderisasi SWIS digantikan dengan kegiatan dakwah lainnya.
Kegiatan yang sangat bermanfaat dan disuguhkan sangat beragam, dimulai
dari sholat wajib dan sunnah berjamaah, tilawah Qur’an, pemberian materi dan
dakwah islam, muhasabah, serta pemberian motivasi mengenai potensi diri
seseorang. Serta diselingi juga dengan kegiatan lain, seperti outbond, games, dan olahraga. Pemberian materi diberikan oleh Ust. Kurniawan
yang merupakan tim dari Ust. Yusuf Mansyur dan juga oleh dosen STMI sendiri,
yaitu Bapak Rahmatullah.
Output yang diharapkan dari kaderisasi ini tidak lain adalah terciptanya
kader-kader muda yang bisa melanjutkan kepengurusan nanti dan pastinya cinta
terhadap dunia dakwah. Memiliki loyalitas tinggi dan selalu konsisten.
Konsisten yang dimaksud adalah terus berdakwah sebagaimana menjadi suatu
pekerjaan penting bagi umat muslim.
(Lpm Industria - Sarah Octavia)